Hari itu nampaknya matahari membalas senyum terindah saya, terbit
dari ufuk timur dengan penuh kehangatan. Sinarnya menelisik jauh kedalam jiwa
dan menitipkan seuntai semangat untuk saya. Ia seakan berbisik dan berkata “Ayoo
Tatu Kulsum, semangat untuk hari ini”. Ya, pagi itu dengan penuh rasa
semangat saya pergi untuk mengikuti acara SPECTRUM (Spectacular Training For
Your Amazing Future). Acara wajib yang harus diikuti oleh calon pengurus
Al-Hurriyyah dan pada saat itu saya mendaftarkan diri untuk menjadi pengurus
organisasi LDK Al-Hurriyyah. Unforgettable moment, jujur sebelumnya saya
belum pernah mengikuti serangkaian training yang luar biasa seperti SPECTRUM.
Di acara tersebut, saya merasakan kesan yang spesial. Saya bertemu dengan
teman-teman dan kakak-kakak yang luar biasa dengan bakat dan prestasinya
masing-masing. Banyak ilmu yang saya peroleh dari kegiatan SPECTRUM seperti
pelatihan membangun team work, pembuatan desain dan video, pelatihan entrepreneurship,
dan pelatihan jurnalistik. It’s great experience for me.
Saya pikir setelah
mengikuti serangkaian kegiatan SPECTRUM saya sudah bisa menjadi pengurus
Al-Hurriyyah. Ternyata TIDAK! Masih ada serangkaian persyaratan lainnya
yang harus saya lalui yaitu test berkas dan test wawancara. Banyak sekali
teman-teman saya yang mengurungkan niatnya untuk bergabung menjadi pengurus
Al-Hurriyyah karena merasa terlalu banyak persyaratan yang harus dilalui. Tidak
untuk saya, tak pernah sedikitpun terbesit untuk saya mengurungkan niat saya
mendaftarkan diri menjadi pengurus LDK AL-Hurriyyah. Tahap demi tahap saya
lalui dengan penuh kesabaran, hingga tibalah waktu yang ditunggu-tunggu yaitu
pengumuman untuk peserta yang diterima menjadi pengurus Al-Hurriyyah.
Alhamdulillah, perjuangan itu tidak sia-sia. Saya diterima menjadi pengurus LDK
Al-Hurriyyah tepatnya di Departemen KASTRAT (Kajian Strategis).
Setelah menjadi pengurus LDK Al-Hurriyyah, jadwal rutinitas saya
bertambah, tidak hanya kuliah tetapi juga syuro (rapat) setiap hari Sabtu pagi.
Saya tidak merasa sibuk dengan semua itu, dengan berorganisasi justru manajemen
waktu saya lebih teratur. Namun, awal kepengurusan saya masih merasa bingung,
apa yang harus saya lakukan untuk oganisasi saya. Saya masih belum mengerti bagaimana
alur kinerja organisasi yang saya jalani. Luar biasanya kakak-kakak angkatan selalu
sabar dan semangat membantu saya. Tidak pernah sekalipun mereka memarahi saya
justru selalu membimbing saya. Dengan polosnya saya masih nurut-nurut saja pada
kakak-kakak angkatan saya. Disuruh ini, disuruh itu, saya nurut. Hingga suatu
ketika saya mendapati titik jenuh dalam diri saya.
Ya, saya selalu berusaha untuk meluruskan niat saya kembali disaat
saya berada di titik terendah. Mengingat kembali masa-masa perjuangan saya
untuk menjadi pengurus LDK Al-Hurriyyah. Seiring dengan berjalannya waktu, saya
sangat merasakan ada perubahan dalam diri saya. Saya mulai berani mengemukakan
pendapat ketika syuro, mengungkapkan ide-ide, dan mulai berani berbicara di
depan umum. Satu hal perubahan yang paling penting adalah saya tidak sepolos
ketika awal masuk organisasi, tidak nurut-nurut saja pada kakak tingkat. Berani
kritis dan berani tidak sependapat dengan kakak tingkat selama saya memiliki
alasan yang benar dan jelas. Saya merasa tingkat kedewasaan saya dalam berpikir
bertambah peka.
Harus selalu update
informasi terutama mengenai dunia Islam adalah suatu keharusan bagi anggota
KASTRAT LDK Al-Hurriyyah. Mengkaji isu terkini dan memikirkan solusinya
merupakan santapan syuro anggota KASTRAT. Rutinitas tersebut ternyata
berpengaruh pada kehidupan saya diluar organisasi. Tanpa disuruh siapapun, saya
sering mengkaji buku-buku dan menuangkan ide-ide dalam bentuk tulisan kemudian
mengirimkannya ke beberapa media sosial. Saya semakin menyukai dunia menulis,
mengkaji, mengkritisi, dan memberikan solusi. Semua itu ternyata membuahkan
hasil, ketika saya masih di TPB semester 2, saya pernah mengikuti lomba Business Plan. Saya harus menuangkan ide saya dan
mengaplikasikannya kedalam kehidupan nyata serta mempresentasikan hasil karya
saya. Alhamdulillah, saya mendapatkan juara 1 dalam lomba Business Plan di IPB.
Ilmu yang saya dapatkan selama di SPEKTRUM hingga akhirnya saya
menjadi bagian dari anggota LDK AL-Hurriyyah ternyata tidak henti menghantarkan
saya pada banyak prestasi. Sekarang saya sudah semester 3 di Fakultas Ekonomi dan
Manajemen IPB, jika pergi ke kampus saya sering melewati jalan yang merupakan
gudangnya informasi, media center. Ketika melewati media center saya melihat
ada informasi perlombaan menulis essay dan saya tertarik untuk mengikuti lomba
menulis essay tersebut. Alhamdulillah saya menjadi juara 1 dalam lomba menulis
essay yang diselenggarakan oleh BEM Fakultas Pertanian.
Sangat disadari bahwa banyak ilmu yang saya dapatkan selama berada
di LDK Al-Hurriyyah terutama di Departemen KASTRAT. Organisasi itu tidak hanya
mengajarkan saya untuk menjadi seseorang yang kuat mentalnya tetapi juga kuat
fisiknya. Saya, yang dulunya sering sakit, ketika masuk organisasi mulai
membiasakan diri untuk olahraga, hingga suatu ketika ada rihlah bersama seluruh
pengurus LDK AL-Hurriyyah ke Kawah Ratu dan saya mampu melewati terjalnya
bebatuan dan derasnya aliran sungai yang harus dilalui untuk mencapai puncak
Kawah Ratu.
Selama berorganisasi, saya selalu diajarkan untuk tetap semangat
dan tetap bersyukur dalam kondisi apapun. Sehingga perjalanan yang menguras
keringat itu tidak menghentikan langkah kaki saya untuk tetap berjalan. Merasa
lelah dan letih itu sudah biasa, tetapi akan menjadi luar biasa ketika dalam
kondisi yang terpuruk kita masih tetap semangat, tidak mengeluh, dan tetap
bersyukur. Perjuangan itu menghantarkan saya pada pengalaman yang luar biasa. Dari
banyak peserta yang ikut rihlah, saya menjadi orang pertama yang mencapai
puncak Kawah Ratu dan mengibarkan bendera LDK Al-Hurriyyah.
Mengikuti organisasi memang bukanlah kewajiban bagi seorang mahasiswa.
Tetapi bagi saya, mengikuti organisasi adalah sebuah kebutuhan karena banyak
pelajaran yang memang tidak didapatkan saat belajar di ruangan kuliah. Dengan
berorganisasi kita dapat melatih soft skill yang tentunya akan sangat
berguna untuk kehidupan kita sehari-hari. Seorang mahasiswa itu harus mampu
menjadi generasi penerus dan pelurus serta menjadikan dirinya sebagai agent
of change untuk keadaan yang lebih baik lagi. Jangan sampai menjadi seorang
mahasiswa yang tidak peka terhadap lingkungannya karena hanya sibuk mengurusi
akademik. Jangan sampai menjadi seorang mahasiswa yang hanya bisa menyelesaikan
soal-soal dilembaran kertas tetapi tidak mampu menyelesaikan soal-soal di lembaran
kehidupan yang nyata. Organisasi dan akademik ibarat dua rel kereta api, yaitu
alat yang akan menghantarkan kita pada tujuan akhir niat kita. SEMANGAT
UNTUK PERUBAHAN YANG LEBIH BAIK HANYA KARENA ALLAH SWT.
No comments:
Post a Comment